Teks Eksplanasi Pelangi. Tugas Bahasa Indonesia
Tugas
Bahasa Indonesia
Memproduksi Teks Eksplanasi
Nama :
Ana Fitrotun Nisa
Kelas :
XI TKJ 3
No. Abs. :
03
PELANGI
Bagian
Pembukaan
Pelangi adalah suatu fenomena alam yang terjadi
setiap selesai hujan. Pelangi membentuk warna-warna indah di langit yang muncul
di cakrawala melengkung dari satu ujung ke ujung lainnya. Fenomena
alam pelangi ini dijelaskan oleh para ahli Fisika sebagai peristiwa pembiasan
cahaya matahari. Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik. Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi
berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di
sekitar air terjun
yang deras. Pelangi memiliki 7 warna yang
terdiri dari Merah Jingga Kuning Hijau Biru Nila Ungu.
Bagian Isi
Pelangi terjadi karena pembiasaan cahaya.
Cahaya yang melewati dua medium yang berbeda akan mengalami pembiasaan dan
perubahan arahnya. Pembelokan ini terjadi karena cahaya bergerak dengan
kecepatan berbeda ketika melalui medium yang berlainan. Hal itu juga yang
menyebabkan cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya. Tetes air hujan
berfungsi menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk pelangi.
Syarat terjadinya pelangi ada 3 yaitu :
1.
Cahaya matahari berfungsi sebagai sumber cahaya
yang dibiaskan oleh prisma air hujan. Tanpa cahaya matahari tidak akan pernah
ada pelangi
2.
Redanya hujan juga menjadi syarat utama
terjadinya pelangi. Hujan yang reda menyisakan butiran-butiran air berukuran
kecil yang berfungsi sebagai prisma penghasil ilusi optik. Cahaya matahari
dipendarkan dan dibiaskan menjadi beragam warna indah.
3.
Adanya objek yang melihat atau mengamatinya
pada titik yang tepat. Artinya, pelangi sebetulnya hanya sebuah ilusi optik.
Kita bisa melihat pelangi dari suatu titik. Namun orang yang berada di sekitar
tempat munculnya pelangi bisa tidak melihatnya atau melihat tapi pada titik
muncul yang lain.
Jenis Jenis
Pelangi :
1.
Clasic Rainbows . Pelangi Alam terdiri dari
enam warna: merah, oranye, kuning, hijau, biru dan ungu. Intensitas warna
masing-masingnya tergantung berbagai kondisi atmosfer dan waktu.
2.
Circular Rainbows. Pelangi ini benar-benar
terlihat seperti busur lingkaran sempurna (dengan radius tepat 42 derajat,
menurut Descartes).
3.
Secondary Rainbows. Pelangi primer, sering
disertai dengan pelangi sekunder biasanya tipis dan redup daripada pelangi
primer. Pelangi sekunder terkenal dengan karakteristik tertentu, spektrum
ditampilkan dalam urutan terbalik dari sebuah pelangi primer.
4.
Red Rainbows. Red Rainbows biasanya terlihat
saat fajar atau senja ketika ketebalan filter atmosfir bumi menjadi biru,
terlihat lebih merah atau seperti tetesan cahaya oranye mencerminkan dan
membiaskan air. Hasilnya adalah pelangi dengan spektrum ujung merah.
5.
Sundogs. Yang paling sering terlihat rendah di
langit di hari musim dingin yang cerah, sundogs terjadi ketika matahari
bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Sundogs berwarna merah di
bagian dalam dan ungu di bagian luar dengan sisa spektrum ramai di antaranya.
Semakin tebal konsentrasi kristal es di udara, semakin tebal pula
strukturnya.
6.
Fogbows. Fogbows lebih jarang terlihat daripada
pelangi biasa, karena parameter tertentu yang harus disesuaikan untuk
menciptakan mereka. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang pengamat
dan membumi. Juga, kabut di belakang pengamat harus sangat tipis sehingga sinar
matahari yang dapat bersinar melalui kabut tebal di depan.
7.
Waterfall Rainbows. Kabut air terjun bercampur
ke dalam aliran udara konstan atmosfer terus menerus, terlepas dari cuaca. Hal
ini membuat sebuah foto air terjun yang sangat baik untuk pelangi.
8.
Fire Rainbows. Pelangi ini bukan terbuat dari
api, nama untuk efek optik yang indah ini adalah “circumhorizontal arc”.
Fenomena ini hanya dapat dilihat dalam kondisi spesifik tertentu: awan cirrus,
yang bertindak seperti prisma harus setidaknya berada di ketinggian 20.000 kaki
dan matahari harus menyorot ketika mereka berada di ketinggian 58-68 derajat.
Rainbow Fire tidak pernah terlihat di lokasi lebih dari 55 derajat utara atau
selatan.
9.
Moonbows. Moonbows adalah mitra untuk pelangi
lunar. Mereka juga jauh lebih sulit dilihat karena badai hujan harus berlalu
dan, idealnya, bulan purnama yang terang tidak terhalang oleh awan.
Bagian Penutup
Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau
ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi karena pelangi merupakan hasil dari
pembiasan cahaya. Pelangi hanya dapat di lihat saat hujan bersamaan dengan
matahari bersinar tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si
pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di
belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi
harus berada dalam satu garis lurus. Cahaya
dengan panjang gelombang terpendek seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan
yang memiliki panjang gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada bagian
luar
Komentar
Posting Komentar